Senin, 26 Mei 2014

Puisi.


KESADARAN
karya : Dian Andini
 
Waktu demi waktu berlalu
Aku terus melangka lebih maju
Mengikuti arus yang berjalan
Hingga ku hanyut terbawa arus

Ku lewati setiap jalan
Sampa pada berserakan
Lalat pada berpesta
Dan manusia pada penyakitan

Kesadaran sudah tiada
Keindahan tinggal namanya
Kepedulian hanya ucapan
Dan tiada lagi kemakmuran

Wahai manusia
Dimana kesadaran anda
Dimana……
Tidah kah kau fikir
Akibat ulahmu sendiri

Untuk itu,
Mari kita mulai
Perbaikan dari awal

psikologi pendidikan dan teknologi


PSIKOLOGI PENDIDIKAN DAN TEKNOLOGI

·         PERENCANAAN

-      Perencanaan Intruksional.
Pengembangan atau penyusunan strategi sistematis dan tertata untuk merencanakan pembelajaran.

      Robert Yinger(1980) mengidentifikasikan lima rentang waktu perencanaan guru : perencaan tahunan, perencanaan term, perencanaan unit, perencanaan  mingguan dan perencanaan harian.
Perencanaan adalah dimensi utama dari pengajaran yang sukses, jangan terlalu banyak menyusun rencana.
     
·         PERENCANAAN DAN INSTRUKSI PELAJARAN TEACHER – CENTERED
-      Perencanaan Pelajaran Teacher Centered

Tiga alat perencanaan teacher Centered adalah menciptakan sasaran behavioral (perilaku), menganalisis tugas, dan menyusun taksonomi (klasifikasi) instruksional.
         a.    Sasaran behavioral  adalah pernyataan yang menyatakan perubahan dalam perilaku murid untuk mencapai tujuan kinerja yang diharapkan.
b.   Menganalisis tugas adalah memecah tugas kompleks yang dipelajari murid menjadi komponen – komponen.
c.    Menyusun taksonomi. Taksonomi adalah sistem klasifikasi, taksonomi bloom dikembangkan oleh benjamin bloom dan kawan – kawanya. Taksonomi ini mengklasifikasikan sasaran pendidikan menjadi 3 domain : kognitif, efektif dan psikomotor.

-      Intruksi Langsung
Intruksi langsung( direct instruction) adalah pendekatan teacher- centered yang terstruktur yang dicirikan oleh arahan dan kontrol guru, ekspektasi guru yang tinggi atas kemajuan murid, maksimalisasi waktu yang dihabiskan murid untuk tugas – tugas akademik, dan usaha oleh guru untuk meminimalkan pengaruh negatif terhadap murid.
-      Strategi Instruksional Teacher – Centered
a.    Mengorentasikan. Sebelum menyajikan dan menjelaskan materi baru, susunlah kerangka pelajaran dan orientasikan murid ke materi baru tersebut.
b.   Advance Organizer. Adalah aktivitas dan teknik pengajaran dengan membuat kerangka pelajaran dan mengorientasikan murid materi sebelum materi itu diajarkan.
c.    Comparative advance organizer. Memperkenalkan materi baru dengan mengaitkanya dengan apa yang sudah diketahui murid.
d.   Pengajaran, penjelasan, dan Demonstrasi. Pengajaran dengan paparan / ceramah (lecturing), penjelasan dan demonstrasi adalah aktivitas yang biasa dilakukan guru dalam pendekatan instruksi langsung.
e.    Pertanyaan dan diskusi. Pertanyaan dan diskusi perlu di intergrasikan kedalam pendekatan intruksi teacher-centered
f.     Mastery Learning adalah pembelajaran satu konsep atau topik secara menyeluruh sebelum pindah ke topik yang lebih sulit.
g.    Seatwork adalah penyeluruh semua murid atau sebagian besar murid untuk belajar sendiri – sendiri di bangku mereka
h.   Pekerjaan Rumah adalah Keputusan intruksionaal penting lainya adalah seberapa banyak dan apa jenis pekerjaan rumah yang harus diberikan kepada murid.

-      Prinsip Learning – Centered
Intruksi dan Perencanaan learning – Centered adalah pada siswa, bukan guru.

Faktor Kognitif dan Metakognitif
a.    Sifat Proses Pembelajaran
b.   Tujuan proses pembelajaran
c.    Kontruksi pengetahuan
d.   Pemikiran strategis
e.    Memikirkan tentang pemikiran
f.     Konteks pembelajaran
Faktor Motivasi dan Emosional
g.    Pengaruh motivasi dan emosi terhadap pembelajaran
h.   Motivasi intrinsik untuk belajar
i.     Efek motivasi terhadap usaha
Faktoe Sosial dan Developmental
j.     Pengaruh perkembangan terhadap pembelajaran
k.   Pengaruh sosial terhadap pembelajaran
Faktor Perbedaan Individual
l.     Perbedaan individual dalam pembelajaran ‘
m.  Pembelajaran dan diversitas
n.   Standar dan penilaian

-      Beberapa Strategi Intruksional Learning – Centered
a.    Pembelajaran berbaris Problem
b.   Pertanyaan esensial
c.    Pembelajaran Penemuan
·         Teknologi dan Pendidikan
Teknologi adalah tema penting dalam pendidikan sehingga selalu dibahas dalam pembelajaran.
-      Revolusi Teknologi
Revolusi Teknologi adalah bagian dari masyarakat informasi dimana kini kita hidup.
-      Internet
a.    Inti dari komunitas melalui komputer. Sistem internet berisi ribuan jaringan komputer yang terhubung diseluruh dunia, menyediakan informasi yang tak terhingga yang dapat diakses murid.
b.   Word Wide Web adalah sistem pengmbilan informasi hypermedia yang menghubungkan berbagai materi internet, materi ini mencakup teks dan grafis.
c.    Website adalah lokasi individu atau organisasi di internet. Website menampilkan informasi yang dimasukkan oleh individu atau organisasi

observasi sekolah

 
Observasi Sekolah
Kelompok II
Ketua              :  Jane Kosasih                        (131301077)
Anggota          :  Dian Andini                         (131301061)
                           Dinda Sundari                      (131301089)
                           Utary Monadevy P.             (131301095)
                           Baby Natalia Gultom           (131301127)
Profil Sekolah
Nama Sekolah   :  SMKN 8 Medan Jl. Dr. Mansyur/SMTK No. 1
Telepon             : (061) 8212432
Email                 : www.smkn8medan.sch.id
Uang Sekolah    :  -
Dana Komite     :  Rp100.000,00/ bulan
Observasi
Kelas/Jurusan                                      : X/Tata Boga
Jumlah Siswa Kelas Observasi            : 22 orang
Tanggal Observasi                               : 4 April 2014
Waktu Observasi                                 :  07.50-08.50 (60 menit)
Setting lokasi sekolah
·         SMKN 8 Medan terdiri dari 8 ruangan Departemen Tata Boga, 7 ruangan Departemen Kecantikan, 12 ruangan Departemen Akomodasi Perhotelan, 8 ruangan Departemen Tata Busana, 22 ruang Teori
·         Sekolah ini dilengkapi dengan 1 laboratorium Bahasa Inggris, 3 laboratorium Komputer, perpustakaan, ruang OSIS, ruang Pramuka, aula, dua hotel belajar, kafetaria, UKS 24 toilet di berbagai departemen, satu lapangan voli, satu lapangan basket, open-stage, 5 ruang guru, ruang kepala sekolah, ruang wakil kepala sekolah bagian kesiswaan, ruang wakil kepala sekolah bagian humas, ruang wakil kepala sekolah bagian edukasi, ruang tata usaha, dan pos satpam.
·         Sekolah ini juga menyediakan WiFi di seluruh area sekolah.
Setting ruangan kelas
·         Kelas berisi 16 meja stainless steel, 16 porselin, 18 wastafle, 11 arus listrik, 8 jendela, 36 bangku, dan 10 buah lampu
·         Seluruh perabot ditata memanjang dua baris ke belakang. Disepanjang dinding kanan atas kelas terdapat ventilasi besar
·         Terdapat satu whiteboard, penghapus, spidol, papan dinding, meja-kursi guru sebagai penunjang proses belajar di kelas
·         Ruangan tersebut dilengkapi dengan sebuah kulkas dan sebuah gudang penyimpanan alat praktek.

I.                   Proses Persiapan Observasi

Saat menerima tugas ini, kami bingung akan melakukan observasi di sekolah mana dan pada jenjang berapa. Kemudian kami melakukan perundingan dan memutuskan untuk melakukan observasi pada SMA Swasta. Keesokan harinya, perwakilan dari kelompok (ketua kelompok) meminta izin pada sekolah yang telah kami putuskan. Namun sayang, sekolah tidak memberikan izin dengan alasan pihak sekolah tidak bersedia untuk di-expose. Keadaan ini membuat kami bingung dan akhirnya melakukan perundingan ulang. Setelah melakukan perundingan ulang akhirnya SMK Negeri 8 Medan menjadi tujuan kami untuk melakukan observasi.
Pada tanggal 27 Maret 2014 , kami mendatangi sekolah tersebut untuk meminta izin. Awalnya pihak sekolah ragu mengizinkan, namun setelah kami memberikan penjelasan tentang maksud dan tujuan observasi, pihak sekolah meminta waktu untuk menjawab dan meminta kami untuk datang kembali.
Kami memutuskan datang kembali pada tanggal 2 April 2014, kami menemui kepala departemen boga. Setelah memberikan penjelasan dan pengarahan akhirnya kepala departemen memberikan izin kepada kelompok kami untuk melakukan observasi pada tanggal 4 April 2014 kelas X jurusan Boga.
Selama proses persiapan kami tidak melakukan pembagian tugas secara spesifik karena kami menganggap semua tugas adalah tanggung jawab bersama. Saat observasi, kami melakukan observasi bersama dan menyatukan hasil observasi kami bersama untuk dimasukkan dalam laporan observasi. Setelah laporan selesai, kami melakukan evaluasi sebagai bagian dari tugas kelompok yang harus diselesaikan.

II.                Analisis Teori dalam Kinerja Kelompok

Pendekatan Konstruktivisme menekankan kepada kelompok kami untuk aktif membangun pemahaman dan pengetahuan terhadap tugas yang diberikan secara tertulis. Dalam tugas ini kami mengeksplorasi dan memahami apa saja yang harus dilakukan dalam memenuhi tugas yang diinginkan dosen pengampu.
Metode Konstruktivisme mendorong kami melakukan pembelajaran SCL (Student Center Learned) . Pada metode ini, kami sebagai mahasiswa melakukan pembelajaran dewasa untuk mencari jawaban atas pertanyaan kami.
Observasi kami memacu kami untuk mengeluarkan kemampuan sosial kami, bagaimana kami berinteraksi kepada guru untuk meminta izin berkaitan dengan kehidupan sosial kami. Sebagaimana yang dijelaskan dalam teori Bronfenbrener. Hal ini juga berkaitan dengan salah satu teori Kohlberg tentang perkembangan moral convensiaonal reasoning , dalam arti bahwa kami harus memahami dan mematuhi peraturan yang dibuat oleh sekolah seperti yang dijelaskan ibu kepala departemen.

III.             Analisis Teori dalam Observasi
Analisis teori belajar dan teori perkembangan kami simpulkan dalam poin-poin sebagai berikut:
Ø  Sebagian murid sangat reflektif, sebagian lagi implusif. Sebagian murid memperhatikan apa yang dijelaskan oleh guru yang sedang mengajar dan reflektif menjawab pertanyaan guru serta bertanya dan berdiskusi tentang apa yang belum dipahaminya dan pengalaman yang berhubungan dengan materi yang sedang disajikan guru. Beberapa murid melamun, bahkan ketika kami memberikan pertanyaan di akhir kelas seputar materi yang baru saja diberikan, murid-murid tersebut tidak dapat menjawabnya.
Ø  Sebagian murid adalah deep learner dan sebagian lagi surface learner. Murid-murid dengan gaya belajar yang mendalam mencoba mengulang ucapan guru kemudian membaca bukunya lalu mencatat di buku tulisnya.
Ø  Guru tidak membuat perencanaan mengajar dengan baik (tujuan instruksional, perencanaan kegiatan, prioritas). Hal ini dilihat dari guru yang tidak memahami materi yang disampaikan dan sesuai penjelasan guru yang mengajar bahwa latar belakang beliau bukan dari materi yang diajarkan (Kewirausahaan).
Ø  Guru menggunakan pendekatan teacher-centered dengan metode instruksi langsung dimana guru memberikan penjelasan dan bertanya hanya tentang pelajaran Kewirausahaan dari awal jam pelajaran hingga jam pelajaran berakhir.
Ø  Guru menggunakan salah satu strategi instruksional Teacher-Centered dengan comparative advance organizer dimana guru memberikan materi baru dengan menanyakan dan mengaitkan dengan pelajaran sebelumnya.
Ø  Motivasi murid untuk belajar tidak lagi sepenuhnya karena ingin memahami materi yang dipelajari. Tujuan yang ingin dicapai murid berpindah dari mastery goal menjadi performance goal.
Ø  Motivasi belajar murid sudah sangat rendah. Karena itu, perlu adanya usaha guru untuk meningkatkan kembali motivasi belajar murid-muridnya. Salah satu cara yang dapat diterapkan misalnya guru melakukan teknik Scaffolding dan memberikan gambaran atas hal-hal positif dari belajar dengan memberikan contoh nyata di kehidupan.
Ø  Motivasi belajar murid cenderung sejalan dengan teori behavioral. Dimana murid belajar untuk mendapatkan nilai bagus dan kemudian mendapatkan penghargaan. Atau belajar agar tidak dimarahi orang tua di rumah.

Psikologi dan Tahap Perkembangan Pendidikan


PSIKOLOGI DAN TAHAP PERKEMBANGAN PENDIDIKAN

·         Proses dan Periode
        Pola perkembangan anak adalah pola yang kompleks karena merupakan hasil dari beberapa proses : proses biologis, kognitif dan sosialemosional. Perkembangan juga bias dideskripikan berdasarkan periodenya.

a.       Proses Biologis
          Adalah perubahn dalam tubuh anak. Proses biologis melandasi perkembangan otak, berat dan tinggi badan, perubahan dalam kemampuan bergerak dan perubahan hormonal dimasa puber.

b.      Proses Kognitif
          Perubahan dalam pemikiran, kecerdasan dan bahasa anak. Proses perkembangan kognitif memampukan ank untk mengingat puisi, membayangkan bagaimana cara memecahkan soal matematika, menyusun strategi kreatif  atau menghubungkan kalimat menjadi pembicaraan yang bermakna.

c.       Proses Sosioemosional
          Adalah perubahan dalam hubungan anak dengn orang lain, perubahan dalam emosi dan perubahan dalam kepribadian . pengsuhan ank, perkelahian ank, perkembangan ketegasan ank perempuan, dan perasaan gembira reaja saat mendapatkan nilai yang baik semuanya itu mnerminkan proses perkembangan sosioemosional.

-          Periode Perkembangan
Dalam system klasifikasi yang paling bnyak dipakai, periode perkembangan meliputi periode:
a.       Infancy (Bayi) adalah periode dari kelahiran sampai usia dua puluh empat bulan. Ini adalah masa ketika anak sangat bergantung pada orang tuanya.
b.      Early  Childhood (kadang dnamakan usia “prasekolah”) adalah periode dari akhir masa bayi sampai umur lima atau enam tahun. Selama periode ini anak menjadi mandiri dan mulai siap tuk bersekolah .
c.       Middle dan late childhood (terkadang disebut masa sekolah dasar) adlah dimulai dari usia enam sampai sebelas tahun. Anak mulai menguasai keahlian membaca, menulis dan berhitung.
d.      Adolescence (Remaja) adalah transisi dari masa anak – anak ke usi dewasa. Periode ini dimulai sekitar usia sepuluh atau duabelas tahun , remaja mulai mengalami perubahan fisik yang cepat.

·         PERKEMBANGAN KOGNITIF
-          Otak
Jumlah dan ukuran saraf otak terus bertambah setidaknya sampai usia remaja. Myelination dalam daerah otak yang berhubungan dengan koordinasi mata – tngan belum lengkap sampai usia empat tahun. Myelination dalam area otak yang paling penting dalam memfokuskan perhatian belum lengkap sampai akhir usia sekolah dasar.Synapse adalah gap (jarak) tipis antar neuron tempat terbentuknya koneksi antar neuron

-          Lateralisasi (Lateralzation)
Cerebral cortex (Lapisan luar atau kulit otak tingkat tertinggi dari otak) terdiri dari dua belahan atau hemisphere. Lateralissi adalah spesialisasi fungsi dalam satu bagian otak atau satu bagian lainya. Dala indivudu dengan otak yang utuh, ada spesialisasi fungsi di beberapa area yaitu : pemprosesan verbal dan pemprosesan nonverbal.

-          Otak dan Pendidikan anak
Ada banyak klaim tentang bagaimana pendidikan anak harus didasarkan pada kemampuan otak. Beberapa jurnalis menegaskan bahwa pendidikan harus menengok pada ilmu saraf untuk menjawab pertanyaan untuk bagaimana cara terbaik mengajar anak berdasarkan pertumbuhan dan perkembangan otak.

·         Teori Piaget
Dalam memahami dunia mereka secara aktif, anak – anak menggunakan skema (keragka kognitif dan kerangka referensi). Sebuah skema adalah konses atau kerangka yang eksis di dalam pikiran individu yang dipakai untuk mengorgansasikan dan menginterrentasikan informasi. Minat piaget terhadap skema dipokuskan pada bagaimana anak mengorganisasikan dan memahami pengalaman mereka.
        Piaget mengatakan bahwa ada dua proses yng bertanggung jwab atas cara anak menggunakan dan mengadaptasi skema mereka: asimilasi dan akomodasi. Asimilasi adalah terjadi ketika seorang anak memasukan pengetahuan baru kedalam pengetahuan yang sudah ada. Yakni,dalam asimilasi anak mengasimilasikan lingkungan kedalam suatu skema. Akomodasi adlah terjadi ketika anak menyusaikan dari pada informasi baru. Yakni, anak menyusaikan skema mereka dengan lingkunganya.
        Piaget  juga mengatakan bahwa untuk memahami dunianya, anak – anak secara kognitif mengorganisasikan pengalaman mereka. Organisasi adalah piaget yang berarti usaha mengelompokan perilaku yang terpisah – pisah ke dalm urutan yang lebih teratur, ke dalam system fungsi kognitif.
        Ekuilibrasi adalh suatu mekanisme yang dikemukakan piaget untuk menjelaskan bagaimana anak bergerak dari satu tahap pemikiran ketahap pemikiran selanjutnya. Pergesera ini terjadi pada saat anak mengalami konflik kognitif atau disekuilibrium dalam usahanya untuk memahami dunianya. Pada akhirnya anak memecahkan konflik itu dan mendapatkan keseimbangan pemkiran.

Tahap tahap piagetian
a.       Tahap sensorimotor (dari kelahiran sampai usi 2 tahun) : bayi membangun pemahaman dunia dengan mengoordinasikan pengalaman indrawi dan tindakan fisik. Bayi melangka maju dari tindakan instingtual dan refleksif saat baru saja lahir dari pemikirn simbolis menjelang akhir tahap ini.
b.      Tahap Pra-Operasional (usia 2 samai 7 ) : anak mulai merepresentasikan dunia dengan kata dan gambar . kata dan gambar ini merefleksikan peningkatan pemikiran simbolis dan melampoi koneksi informasi indrawi dan tindakan fisik.
c.       Tahap Operasional Kongkret ( 7-11 tahun) : anak kini bias menalar secara logis tentang kejadian – kejadian kongkret dan mampu mengklasifikasi objek kedalam kelompok yang berbeda – beda.
d.      Tahap Operasional Formal( 11- sampai dewasa) : remja berfikir lebih abstrak , idealistis dan logis.

·         Teori Vygotsky
Ada 3 asumsi dalam klaim dalam inti pandangan vygotsky :
1.      Keahlian kognitif anak dapat dipahami apabila dianalisis dan diinterpresentasikan secara developmental
2.      Kemampuan kognitif dimediasi dengan kata, bahasa dan bentuk diskursus, yang berfungsi sebagai alat psiologis untuk membantu dan mentransformasi aktivitas mental.
3.      Kemampuan kognitif berasal dari relasi social dan dipengaruhi oleh latar belakang sosiokultural.
        Zone of proximal development (ZPD) : adalah istilah vygotsky untuk serangkaian tugas yang terlalu sulit dikuasai anak secara sendirian tetapi dapat dipelajari dengan bantuan dari orang dewasa atau anak yang lebih mampu. Jadi, batas bawah dari ZPD adalah tingkat problem yang dapat dipecahkan oleh anak seorang diri.
        Scaffolding erat kaitanya dengan zone of proximal development adalah scaffolding, sebuah teknik untuk mengubah level dukungan. Selama seksi pengajaran, orang yang lebih ahli (guru atau murid yang lebih mampu ) menyusaikan jumlah bimbinganya dengan level kinerja murid yang telah dicapai.
·         Perkembangan Bahasa
Bahasa adalah bentuk komunikasi, entah itu lisan, tertulis atau tanda, yang didasarkan pada sistem simbol. Semua bahasa manusia adalah generatif (diciptakan)
Fonologi : adalah sistem suara bahasa. Aturan fonologi mengizinkan beberapa sekuensi suara.
Morfologi : Adalah aturan untuk mengombinasikan morfem, yang merupakan rangkaian suara yang merupakan bahasa satuan terkecil.
Sintaksis : cara kata dikombinasikan untuk membentuk frasa dan kalimat yang bisa di terima.Semantik : adalah makna dari kata atau kalima
Pragmatis : adalah penggunaan percakapan yang tepat.
·         Teori Ekologi Bronfenbrenner
Lima sistem linkungan : Teori ekologi bronfenbrenner terdiri dari lima sistem lingkungan yang merentang dari interaksi interpersonal sampai ke pengaruh kultur yang lebih luas.bronfenbrenner menyebut sistem – sistem itu sebagai mikrosistem, mesosistem, eksosistem, makrosistem, dan kronosistem.
-          Mikrosistem : setting dimana individu menghabiskan banyak waktu.
-          Mesosistem : adalah kaitan antara mikrosistem
-          Ekosistem : terjadi ketika pengalaman di setting lain (dimana murid tidak berperan aktif) memengaruhi pengalaman murid dan guru dalam konteks mereka sendiri.
-          Makrosistem : adalah kultur yang lebih luas. Kultur adalah istilah luas yang mencakup peran etnis dan faktor sosioekonomi dalam perkembangan anak.
-          Kronosistem : adalah kondisi sosiohistoris dari perkembangan anak.

·         Baumrind mengatakan bahwa ada empat bentuk gaya pengasuhan atau parenting.
-          Authoritarian Parenting : adalh gaya asuh yng bersifat membatasi dan menghukum. Gaya asuh yang membatasi (restrictive) dan menghukum (punitive) dimana ada sedikit percakapan antara orang tua dan murid , menghasilkan anak yang tidak kompeten secara sosial.
-          Authoritative Parenting : gaya asuh positf yang mendorong anak untuk independen tapi masih membatasi dan mengontrol tindakan mereka, percakapan ekstensif diizinkan menghasilkan anak kompeten secara sosial.
-          Neglectful Parenting : gaya asuh dimana orang tua tidak peduli atau orang tua hanya meluangkan sedikit waktu dengan anak – anak nya, hasilnya adalah anak yang tidak kompeten secara sosial.
-          Indulgent Parenting : gaya asuh dimna orang tua terlibat aktif tetapi hanya sedikit memberi batasan atau kekangan pada peril